PAPUA JUGA INDONESIA
72 Tahun yang lalu
Kurasa kita semua sudah bebas dari belenggu
Dengan Ambisius
Kita bakar imperialisme itu
Kita bakar kompeni itu sampai hangus
Namun sayangnya,
Semua itu seakan hanyalah mimpi yang fana
Sebatas perayaan yang kasat di mata
Bahkan mampu kita habiskan dalam satu malam saja
Bukankah ini mimpi yang mengerikan kawan?
Sekaligus menghina kedewasaan pikiran
Bagaimana tidak?
Setelah sekian lamanya mengenyam kemerdekaan
Setelah sekian tahun lamanya berkoar tentang kebebasan
Namun semua itu seakan hanya milik sebagian
Ketuklah nuranimu kawan
Tanyakan, apakah ini yang dinamakan kemerdekaan?
Bila Palestina yang jauh kau bela
Lalu belaga lupa pada saudara?
PAPUA JUGA INDONESIA
Emas dirampas
Minyak dikuras
Tanpa menyisakan bekas
Yang membuat mereka pantas
Semua seakan peduli
Tanpa ada yang benar tulus mengabdi
Papua tidak butuh emas, batu bara atau alam yang melimpah ruah
Papua hanya butuh perhatian
Dari kita yang mengaku saudara
Agar tak luput dari bencana
Namun apakah kita pernah peka?
Rasa - rasanya rakyat kecil menjerit
Kita tak pernah memalingkan wajah barang sedikit
Kemudian, apakah kemerdekaan sudah kehilangan marwahnya?
Indonesia semata tak hanya di Pulau Jawa
Melainkan Aceh hingga Papua
Kita terlalu lama berdoa pada subuh
Untuk selesaikan masalah yang makin lama makin keruh
Timur adalah tanah yang terus diberi janji
Beserta harapan yang tak pernah pasti
Sebab Indonesia adalah barat, tengah dan timur
Tak boleh ada yang tersungkur
Jika di Timur ada yang terluka
Maka di Barat harus pula merasa duka
Jika yang tergores ada padamu
Maka yang mengerang haruslah suaraku
Karya :
Chandra Ardiano, Annisa Riska, Ruli Rukmana Sakti