Halo! Gimana kabar, Sobat? Semoga selalu sehat dan sejahtera di mana pun dan kapan pun. Amiin.
Kemarin lampau, 3 Agustus 2018, Undip melakukan sesi rekaman perdana untuk konten Undip Tv di Ruang Teater Gedung C Fakultas Ekonomi & Bisnis Undip. Nah, sebelumnya ada yang pernah dengar apa itu Undip Tv?
Berdasarkan wawancara singkat mimin dengan MC segaligus penanggung jawab Undip Tv, Ninok Hariyani, Undip Tv adalah salah satu acara yang berisi seputar berbagai kegiatan yang diadakan di Undip, juga berisi pembicaraan mengenai suatu tema oleh pembicara ternama.
Namun, tidak semua aktivitas dan kegiatan ditayangkan dikarenakan terbatasnya kru yang benar-benar fokus mengelola acara tersebut, yang mana krunya adalah mahasiswa dari berbagai jurusan.
Rekaman perdana kemarin mengangkat tema ilmu pengetahuan alam dengan tiga orang pembicara. Dr. Muhammad Nur, DEA., Pakar Fisika Undip mengulas topik mengenai ozon yang dapat dimanfaatkan untuk mengawetkan sayuran.
Itu adalah sebuah inovasi baru pada bidang pemanfaatan plasma dan merupakan tantangan penelitian yang tengah digeluti pemapar. Teknisnya, sayuran segar di masukkan ke dalam sebuah mesin (serupa kulkas mini) yang mana mesin itu akan menyemprotkan cairan yang mengandung ozon.
Sayuran yang telah melewati proses tersebut akan bertahan beberapa hari lebih lama dari batas segar sayuran yang kebanyakan hanya bertahan empat hari sampai satu minggu. Sayangnya, mesin tersebut masih terbatas peredarannya.
Hanya bisa dijumpai di beberapa swalayan dan pihak tertentu guna penelitian, belum merambah ke sektor rumah tangga dan pemasaran secara publik.
Gimana? Ada yang nggak sabar menanti mesin pengawet sayur? Mari doakan semoga bisa cepat sampai ke tangan emak-emak di rumah. Aamiin.
Kemudian, pembicara kedua dan ketiga adalah orang dari CBIOM3S (Center for Biomechanics, Biomaterial, Biomechatronics, and Biosignal Processing, Diponegoro University): Prof. Dr. Rifki Ismail selaku direktur CBIOM3S dan Mochammad Ariyanto, M.Sc. selaku Biorobotics and Artificial Intelligence.
Beliau memaparkan tentang tangan bionik yang mana menjadi salah satu produk unggulan Undip. Mengingat besarnya nominal yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan satu buah tangan bionik impor, beliau pun mendirikan pusat riset bernama CBIOM3S khusus untuk penelitian dan penciptaan tangan bionik.
Dengan harapan, produk tangan bionik yang dihasilkan bisa dinikmati bagi yang membutuhkan tanpa perlu merogoh kocek hingga milyaran rupiah.
Yaps. Begitulah kira-kira gambaran konten perdana Undip Tv. Belum ada keterangan jelas mengenai kapan konten tersebut dirilis di akun resmi Undip Tv. Hingga saat artikel ini dibuat pun, mimin belum menemukan akun resminya, baik di Instagram, Twitter, Facebok, atau website.
Mungkin padatnya jadwal kegiatan ODM (Orientasi Diponegoro Muda) membuat pengeditan konten tersebut terjeda.
Mungkin sekitar akhir Agustus atau awal September. Mari tunggu saja. Semoga dengan adanya projek Undip Tv ini menjadi penunjang yang baik bagi media informasi resmi Undip dan tidak hanya sebagai wacana belaka.
Sekian. Mohon maaf bila ada kekeliruan. Terima kasih.
Selamat beraktivitas kembali :)