Maba?



Bagaimana kabar kalian kawan? Kuharap kalian sehat selalu ya. Kali ini saya sebagai tangan dari Pancarobaku ingin membahas tentang bagaimana si rasanya jadi maba. Maba itu apa? Mahasiswa Baru kawan, bukan game analog itu yee. Maba kok analog.

Bagi kalian yang anak SMA, tentunya jika sudah lulus ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yakan? karena memang diorientasikannya seperti itu. Kalau lulusan SMK tentu sudah ada keahlian tertentu untuk turun ke dunia kerja. Lah SMA? kalau bukan jadi admin ya jadi guru les.

Walaupun terkadang kenyataan berbeda dengan impian, jalani saja. Ambil hikmanya. Aku pun pernah merasakannya sob. Lulus tahun 2016 dan baru bisa kuliah di 2017. Jadi kalau mungkin sudut pandangku berbeda dari kalian, kritik saja kawan. Nanti kita bisa bertukar pikiran. Oke? Langsung ke pembahasan.

Maba. Kuliah.
Kuliah = Inget FTV

Hal yang paling utama bahwa FTV itu sungguh omong kosong. Kerjaannya jalan jalan ketemu cewe atau cowo cakep terus nabrak dia, bukunya jatoh dan kau pungutin tuh buku lantas jadian?  Fix banget itu omong kosong. 

Fakta pertama, ketika kau tabrak tuh cewe atau cowo yang kau suka, Ada beberapa opsi bos, kalau ngga dianggap mesum, dikira copet, atau mungkin dikatain sana sini. Perlu diingat, romantisme saat ini sudah pudar bung. 

Hanya menyisakan rasa curiga dan prasangka. Pemulung lewat depan rumah saja pikirannya kemana mana. Apalagi ada orang yang nggak dikenal main nubruk nubruk aja yakan? Dibawa ke polisi repot malah.

Di berbagai sinetron maupun film yang ada banyak menampilkan bahwa ketika kau jadi anak kuliahan, tampilan kau sangat necis. Sungguh itu semua hanya berlaku 10% saja dari kenyataan yang ada bung.

Ngurusin berkas saat kau baru mau masuk kuliah, pendaftaran, pergi sana sini, mengantre untuk dapat bagian tes masuk, itu semua cukup membuat rupamu hitam pekat bung. Kecuali kau anak manja yang punya mobil dan kemana mana pakai sunblock atau membawa payung. Perjuangan itu penting. 

Malah kalau prinsipku, ketika kau masih putih bersih dan badan tak ada debu sama sekali, teramat nista masa mudamu. Dolanmu kurang adoh. Ini awal untuk mempersiapkan diri terjun ke dunia yang sebenarnya, bukan ajang gengsi dan bermanja ria.

Belum lagi kemana mana bawa tas segede gaban, isinya berkas dan beberapa hal persyaratan yang harus dipenuhi. Pakaian tentunya harus sopan, bahkan ada beberapa kampus yang menerapkan memakai hitam putih selama beberapa bulan bahkan beberapa semester. 

Yakin tuh necis? Paling juga jadi ledekan kating " Dari nol ya mas? "
atau " Selamat datang di Bulanmaret ".

Tidak perlu berkespektasi jauh jauh bung, mantapkan niat untuk belajar. Karena ketika jadi maba memang kau sedang diuji. Kuat atau tidak menyusuaikan diri. Baru saja awal yakan? apalagi tingkat akhir? masih level 1 ini mah. Nyerah di level 1? Ngga usah di download sekalian bosku. Percuma.



Maba = Kangen
Kangen = Jauh


Adaptasi. Rindu.
Buat kalian yang dari luarkota tentu bakal nemuin banyak hal baru waktu kuliah. Kost, kontrakan, cuaca, lingkungan, burjo, warteg, teman baru, maupun banyak hal lainnya. Ada kalanya kita bakal nemuin yang namanya Homesick (Pengin bali). Sungguh itu bisa diatasi jika kita tidak gabut dan tidak ada waktu luang sedikitpun untuk melamun. 

Ketika gabut, pikiran kita melayang layang, tak jarang bahkan memikirkan hal yang ubnormal untuk jadi alibi kita agar bisa pulang. 

Ditambah lagi sulit adaptasi lah, lingkungan kampus yang apatis lah, banyak mahasiswa lain yang beda budaya lah, ga ada temen seperjuangan dari kampung lah, duit ongkos buat makan tinggal tipis lah, abis putus sama gebetan yang sama sekali belum jadian lah, dan masih banyak lagi.

Tapi ketika kita sibuk, pasti itu semua bakal terkubur begitu saja. Bahkan untuk menelfon keluarga di rumah pun sering terlewat. Aku ingat perkataan Mas Niko.


" Cukup Rul, percayakan saja yang di rumah sama yang ada di rumah. Ada yang Maha Menjaga kok. Lagian untuk apa kan kita bahagia kalau orang lain nggak bahagia? 

Kalau kamu balik kamu bahagia. Tapi belum tentu oranglain juga bahagia, bisa jadi mereka ingin kamu balik tapi nanti kalau kamu sudah sukses dengan pencapaian yang kamu peroleh. Lah kalo balik sekarang, apa yang mau kamu kasih?"

Jleeebbb. Masa iya mau ngasih bon utang makan di warteg? sebuah pencapaian yang sangat memalukan. So? Ketika ingin balik pasti teringat kata itu. Siapa tahu kau membutuhkan itu kawan.

Jadi pada intinya, banyak drama ketika kau menjadi maba. Lebih unik daripada FTV yang sangat monoton dan hanya mengedepankan cinlok saja. Tak mendidik. Di dunia nyata, kau dapat menemui nikmatnya menanak nasi. Indahnya rasa canggung ke bapak kost saat nunggak uang bulanan. 

Bergairahnya mencari warung termurah yang bisa dijadikan tempat langganan, dan sok kenal sama beberapa orang yang siapa tahu bahkan akan menjadi partner hidupmu di masa depan. So? Jadi maba ga secemen itu guys. Nikmatin. Jalanin. Jangan kalah sebelum perang. Ingat!

"Selesaikan apa yang telah kamu mulai."
-Bangkitekop

Ku tunggu pengalamanmu ketika menjadi maba kawan. Perjuangkan apa yang kau yakini. Semangat!

Sukses selalu, sehat selalu. Tunggu Cerita Pancarobaku berikutnya yaak 😊
إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم